Blogger Widgets

Diqy Blog

The Night Sky Blog


siapa sih yang nggak terkagum-kagum melihat keindahan objek langit dimalam hari ? tidak sedikit orang yang suka melihat objek nan indah pada malam hari seperti bintang dan planet, tapi tahukah kalian cara membedakan bintang dengan planet pada malam hari? okeh sekarang kita bahas sama-sama cara membedakan bintang dan planet pada malam hari.


      Ketika senja mulai beranjak, saat itulah satu persatu bintang mulai menampakkan diri, berkedip kepada setiap insan yang menatapnya. Namun taukah kamu, bahwa ada beberapa objek langit malam yang tidak turut serta berkedip selayaknya bintang yang lain. Siapakah mereka? Ya, Mereka adalah planet-planet dalam tata surya kita. Saat sebuah planet terlihat diantara bintang-bintang dilangit malam seperti ketika Saturnus terlihat di antara bintang-bintang pada konstelasi Virgo, Planet dan bintang mempunyai penampakan dilangit yang cukup berbeda. Mengapa bisa demikian? Mengapa bintang tampak berkedip sedangkan planet tidak? Ada dua alasan utama yang dapat menjelaskan hal tersebut. Yakni karena adanya faktor jarak dan juga keadaan atmosfer bumi. Pada dasarnya bintang-bintang itu berukuran jauh lebih besar dari pada planet di tata surya kita. Namun jika dilihat dari bumi, bintang akan tampak lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh jarak bintang terhadap bumi yang terlampau jauh sehingga diameter sudutnya sangat kecil. Oleh karena itu, bintang sering disebut sebagai Sumber Titik Cahaya. Sedangkan planet, jaraknya lebih dekat dengan bumi, sehingga diameter sudutnya lebih besar dari pada bintang. Oleh karena itu, ia sering disebut sebagai keping cahaya (kumpulan dari titik). Sementara itu, tempat kita mengamati bintang, melakukan aktivitas, serta menjalani kehidupan ini berada pada lapisan terbawah dari atmosfer, yang bernama lapisan troposfer. Salah satu sifat dari troposfer adalah suhu akan semakin dingin seiring dengan bertambahnya ketinggian suatu tempat. Kondisi udara di troposfer juga mengalami fluktuasi sesuai dengan penyinaran matahari. Fluktuasi suhu tersebut akan berpengaruh terhadap getaran molekul udara. Semakin panas suhunya, maka molekul udara akan semakin mudah bergetar, begitu pula sebaliknya. Getaran molekul-molekul udara ini akan berpengaruh terhadap keacakan pembiasan cahaya sehingga membuat bintang (sumber titik cahaya) tampak berkedip. Sedangkan planet (keping cahaya) yang memiliki diameter sudut lebih besar , tidak mudah terpengaruh oleh getaran molekul udara. Sehingga planet akan tampak diam tanpa berkedip. Hal tersebut dapat dianalogikan seperti saat kita melihat jalanan pada pagi dan siang hari. Ketika pagi hari, udara di atas aspal masih tampak stabil, namun ketika hari beranjak siang, saat udara mulai panas, maka udara di atas aspal akan tampak bergerak-gerak (fatamorgana). Jika saat terdapat fatamorgana dan ada mobil yang melaju, perhatikan kaca spionnya yang berkilau. Dalam hal ini, kaca spion berlaku sebagai bintang, sedangkan mobil adalah planet. Kaca spion akan terbiaskan oleh molekul udara yang bergerak, sedangkan mobil yang berukuran lebih besar tidak mampu terbiaskan oleh fatamorgana tersebut. Namun demikian, tidak selamanya bintang tampak berkedip. Ketika kita berada pada daerah dengan suhu yang dingin, maka keadaan molekul udara cenderung lebih stabil. Dengan kondisi atmosfer yang demikian, akan menghasilkan kenampakan bintang yang tak berkedip seperti halnya kenampakan sebuah planet. Untuk mendapatkan kondisi atmosfer yang stabil maka tidak perlu menanti cuaca di rumah kita menjadi dingin. Dengan menggunakan sifat lapisan troposfer (semakin bertambah ketinggian maka suhu semakin dingin) kita bisa melihat bintang-bintang yang tak berkedip di daerah yang lebih tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar